Mereka menghubungi saya secara pribadi melalui Douyin dan meminta saya bergabung dengan grup saham WeChat. Di sana, seorang 'guru' akan memberikan pelajaran harian secara langsung tentang penerapan indikator saham. Kemudian, ketika pasar saham anjlok, sang guru mulai memposting keuntungan forex-nya, mengklaim bahwa untuk terus belajar, kami harus trading di pasar domestik dan luar negeri. Mereka memperkenalkan saya pada seorang manajer akun, dan saya membuka akun di platform Sync. Lalu, di bawah bimbingan yang disengaja dengan ukuran lot besar, banyak orang, termasuk saya, kehilangan uang. Mereka memanfaatkan ketidaktahuan investor saham A tentang trading forex, menyebarkan informasi yang menyesatkan sambil menghindari risiko utama—tidak pernah menyebutkan spread platform yang sangat tinggi dan masalah slippage yang parah.