简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Melanjutkan analisis sebelumnya, dari sisi likuiditas kami belum mendukung struktur tren bullish jangka menengah pada emas. Namun, sejak Mei hingga kini, pola candlestick harian emas masih berada dala
Melanjutkan analisis sebelumnya, dari sisi likuiditas kami belum mendukung struktur tren bullish jangka menengah pada emas. Namun, sejak Mei hingga kini, pola candlestick harian emas masih berada dalam kisaran konsolidasi di area atas. Karena itu, strategi short-term kami tetap berpegang pada pendekatan analisis teknikal.
Sebelumnya, pandangan bearish kami terhadap emas didasarkan pada ekspektasi penguatan dolar AS seiring menyempitnya defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan. Oleh karena itu, kami menekankan bahwa tidak perlu terlalu pesimis terhadap indeks dolar, sebab kenaikan dolar berpotensi menekan harga emas lebih lanjut.
Meski demikian, sentimen pasar masih memunculkan ekspektasi pelemahan mata uang, sehingga sulit bagi emas untuk membentuk tren turun yang jelas dalam waktu dekat. Dari perspektif makroekonomi, analisis emas berbasis daya beli riil kurang relevan untuk jangka pendek. Sebaliknya, peluang studi pada mata uang non-dolar relatif lebih menarik dibanding logam mulia.
Perlu dicatat bahwa imbal hasil obligasi Jepang tenor 10 tahun terus naik ke level tertinggi dalam 17 tahun. Hal ini mencerminkan kemungkinan Bank of Japan memasuki siklus kenaikan suku bunga kembali. Jika benar terjadi, kebijakan tersebut berpotensi memperketat likuiditas global.
Dengan menyempitnya selisih suku bunga AS-Jepang, tren struktural pelemahan pasangan USD/JPY semakin nyata, sehingga ruang pelemahan yen ke depan diperkirakan terbatas. Dari sisi ekuitas, indeks Nikkei 225 terlihat lebih lemah dibanding pasar saham global lainnya.
Untuk minyak mentah, kami meyakini pelemahan harga saat ini lebih banyak dipicu oleh kenaikan produksi OPEC+, sementara belum sepenuhnya mencerminkan risiko lemahnya permintaan akhir. Berdasarkan pengalaman historis, koreksi pasar saham kerap diikuti jatuhnya harga minyak akibat narasi resesi. Meski indeks saham global masih relatif tinggi, kami menyarankan investor tetap waspada terhadap risiko penurunan.
Ketika pasar saham, valas, dan minyak bergerak fluktuatif, harga emas umumnya ikut terpengaruh. Seperti tercatat pada 2008, 2015, dan 2018, tren emas biasanya jatuh lebih dulu lalu rebound.
Dengan meningkatnya volatilitas sentimen pasar, investor perlu tetap mengandalkan data makroekonomi sebagai dasar pertimbangan, serta menjaga fleksibilitas dalam strategi long maupun short.
Analisis Teknikal Emas

Pada grafik harian, emas berhasil menutup dengan candlestick bullish, memperkuat sinyal tren kenaikan jangka pendek.
Pada grafik per jam, proyeksi Fibonacci extension 1.618 menunjukkan target di 3.420. Jika harga menembus konsolidasi pada grafik harian, target berikutnya adalah 3.488 berdasarkan proyeksi Fibonacci penuh.
Strategi intraday: perhatikan peluang buy on dip. Support utama berada di 3.380; jika level ini bertahan, posisi long dapat dipertimbangkan dengan stop loss sekitar 15 dolar.
Support: 3.380
Resistance: 3.400 / 3.420 / 3.488
Disclaimer Risiko
Pandangan, analisis, riset, harga, atau informasi lain di atas hanya merupakan komentar pasar secara umum dan tidak mencerminkan posisi resmi platform. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh atas risiko perdagangan masing-masing. Harap bertransaksi dengan hati-hati.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.