简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Dalam beberapa waktu terakhir, pasar keuangan global terus dipengaruhi oleh sentimen positif baik dari sisi fundamental maupun berita industri. Dorongan tersebut meningkatkan selera risiko investor, t
Dalam beberapa waktu terakhir, pasar keuangan global terus dipengaruhi oleh sentimen positif baik dari sisi fundamental maupun berita industri. Dorongan tersebut meningkatkan selera risiko investor, terlihat dari pergerakan yang serupa antara aset lindung nilai seperti emas dan aset berisiko seperti saham. Imbal hasil obligasi jangka panjang tetap berada pada level rendah, menandakan bahwa suasana pasar saat ini telah mendekati euforia.
1. Pemilu Jepang Usai: Nikkei Melonjak, Obligasi Jangka Panjang Anjlok
Kemenangan Sanae Takaichi dalam pemilihan Ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) disambut dengan reli kuat pada indeks Nikkei 225—sebagai bentuk “perayaan Abenomics” baru. Sementara itu, harga obligasi pemerintah Jepang tenor 30 tahun anjlok tajam akibat aksi jual besar-besaran dari investor, mendorong imbal hasilnya naik ke rekor tertinggi di 3,329%. Yen Jepang juga melemah menembus level 150 terhadap dolar AS.

(Gambar 1. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 30 tahun; Sumber: CNBC)
Jika dilihat lebih dalam, Jepang kini menghadapi tekanan biaya pendanaan utang pemerintah yang meningkat. Untuk meluncurkan stimulus fiskal berskala besar, kestabilan rasio utang terhadap PDB Jepang perlu terus dipantau. Dalam jangka pendek, kebijakan moneter longgar masih mendukung pasar saham, namun defisit fiskal Jepang tetap menjadi risiko menengah, bahkan potensi guncangan di pasar obligasi Jepang bisa menimbulkan efek domino ke pasar global.
Yang masih menjadi tanda tanya adalah apakah arus modal dari Carry Trade akan kembali membanjiri pasar.
2. Gelombang “Jual Obligasi, Beli Emas dan Saham”!
Kenaikan pasar saham saat ini terutama didorong oleh tema kecerdasan buatan (AI). Memasuki paruh kedua tahun 2025, pasar mulai merefleksikan prospek pengiriman chip ASIC oleh empat penyedia layanan cloud terbesar AS (CSP) pada tahun 2026. Dengan proyeksi pertumbuhan dua digit dalam belanja modal untuk server AI, aset berisiko masih menikmati valuasi tinggi berkat ekspektasi pertumbuhan tersebut.
Sementara itu, harga emas mendekati US$4.000 per ons, menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan ini bukan karena inflasi atau ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, melainkan akibat perpindahan besar arus dana dari obligasi ke aset lain.
Dari sisi korelasi pasar, proyeksi The Fed melalui SEP yang memperkirakan penurunan suku bunga satu kali tahun depan telah membantu mengelola ekspektasi inflasi. Ini berarti suku bunga jangka pendek berpotensi turun lebih cepat dibandingkan jangka panjang, memperlebar kemiringan kurva imbal hasil. Pasar kini menerima pandangan tersebut, sehingga aksi jual obligasi untuk membeli saham dan emas semakin masif.
Namun kami menilai kondisi ini masih merupakan fase transisi menuju ketidakseimbangan. Daya tahan reli pada saham dan emas masih patut dipertanyakan.
Ketika pasar berada dalam euforia, dorongan dopamin jangka pendek membuat investor mudah mengabaikan risiko. Di fase ini, efisiensi perputaran modal menurun—mereka yang berani berlawanan arah justru mungkin diuntungkan. Membeli obligasi sekarang bukan pilihan buruk; setidaknya lebih stabil dibanding mengejar harga puncak.
Analisis Teknis Emas

Secara teknikal, harga emas telah mencapai batas atas saluran tren. Investor dengan posisi beli dapat mempertimbangkan untuk merealisasikan keuntungan.
Bagi trader agresif, peluang jangka pendek terbuka untuk posisi jual saat terjadi pelebaran deviasi harga.
Bagi investor konservatif, sebaiknya menunggu konfirmasi pembalikan tren sebelum membuka posisi jual.
Dengan harga emas yang terus menanjak, sikap hati-hati dalam posisi beli tetap disarankan.
Saran Stop Loss: US$15
Support: 3897
Resistance: 3820
Peringatan Risiko
Pandangan, analisis, riset, harga, atau data lain dalam artikel ini hanya bersifat komentar pasar umum dan tidak mencerminkan pandangan resmi platform. Semua pembaca bertanggung jawab penuh atas keputusan investasinya masing-masing. Harap berinvestasi dengan hati-hati.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
AVATRADE
InteractiveBrokers
Exness
EC Markets
Vantage
GTCFX
AVATRADE
InteractiveBrokers
Exness
EC Markets
Vantage
GTCFX
AVATRADE
InteractiveBrokers
Exness
EC Markets
Vantage
GTCFX
AVATRADE
InteractiveBrokers
Exness
EC Markets
Vantage
GTCFX