简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
DPR AS Mengesahkan RUU Pendanaan Sementara, Penutupan Pemerintah Resmi Berakhir
Ikhtisar:Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat akhirnya mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara, menandai berakhirnya penutupan pemerintahan federal terpanjang dalam sejarah yang berlangsung
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat akhirnya mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara, menandai berakhirnya penutupan pemerintahan federal terpanjang dalam sejarah yang berlangsung selama enam minggu. Namun, penangguhan sistem administrasi dan keuangan dalam waktu lama membuat proses pemulihan pemerintahan menjadi tantangan besar. Para ahli memperkirakan, normalisasi aktivitas pemerintahan dapat memakan waktu beberapa hari hingga lebih dari seminggu. Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan, penutupan ini akan memangkas 1,5 poin persentase dari PDB kuartal keempat dan menyebabkan kerugian ekonomi bersih sekitar USD 11 miliar, dengan dampak mendalam terhadap efisiensi administrasi, kesejahteraan sosial, dan aktivitas bisnis.
Dampak lanjutan dari penutupan ini mulai terlihat. Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Hassett, menyatakan bahwa karena tidak adanya survei rumah tangga pada bulan Oktober, laporan ketenagakerjaan AS kali ini hanya akan menyertakan “setengah data,” yakni data dari lembaga pemerintah tanpa tingkat pengangguran—indikator utama kondisi ekonomi. Ia menambahkan, sekitar 60.000 orang kehilangan pekerjaan akibat penutupan ini, dan distorsi data tersebut berpotensi mengaburkan penilaian pasar terhadap kesehatan ekonomi. Hassett juga menegaskan, tren CPI saat ini masih sejalan dengan ekspektasi pasar terhadap arah penurunan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve, meskipun kurangnya data membuat komunikasi kebijakan menjadi lebih sulit.
Sementara itu, pejabat Federal Reserve kembali memberikan sinyal hawkish sebelum rilis data ekonomi penting. Ketua The Fed St. Louis sekaligus anggota FOMC tahun ini, Musalem, menekankan bahwa inflasi masih di atas target sehingga kebijakan moneter perlu tetap berhati-hati. Ketua The Fed Cleveland, Mester, yang akan menjadi pemilih pada tahun depan, juga menilai bahwa suku bunga sebaiknya dipertahankan untuk memastikan tren penurunan inflasi tetap kuat. Ketua The Fed Minneapolis, Kashkari, menyatakan sikap berhati-hati terhadap penurunan suku bunga dan akan menunggu data ekonomi selanjutnya. Ketua The Fed San Francisco, Daly, menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk menilai apakah penurunan suku bunga dapat dilakukan pada bulan Desember. Hal ini mencerminkan belum terbentuknya konsensus di internal The Fed di tengah tekanan inflasi dan minimnya data pendukung.
Tekanan tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari sistem keuangan global. Pejabat stabilitas keuangan Eropa mulai membahas pembentukan cadangan dolar regional untuk mengurangi ketergantungan terhadap mekanisme pertukaran mata uang dolar AS milik Federal Reserve. Mereka khawatir, jika situasi global memburuk atau terjadi perubahan kebijakan—misalnya ketidakpastian pasca berakhirnya masa jabatan Ketua The Fed Jerome Powell pada Mei 2025—dukungan eksternal dari The Fed dapat menurun. Uni Eropa kini meninjau inisiatif serupa dengan “Chiang Mai Initiative” di Asia, bahkan mempertimbangkan penguatan regulasi perbankan untuk menghadapi kemungkinan skenario terburuk. Ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran global terhadap stabilitas sistem dolar AS.
Dengan disahkannya RUU pendanaan sementara, pemerintahan AS sementara berhasil keluar dari kebuntuan, namun efek domino ekonomi dan kebijakan baru saja dimulai. Kurangnya data membuat pasar sulit menilai arah ekonomi, perbedaan pandangan di dalam The Fed memperbesar ketidakpastian kebijakan, dan kekhawatiran global terhadap dolar AS semakin meningkat. Dalam beberapa minggu ke depan, perhatian pasar akan tertuju pada dua hal utama: seberapa cepat ekonomi AS dapat kembali stabil setelah pemerintahan dibuka kembali, dan sejauh mana The Fed dapat membuat keputusan kebijakan yang hati-hati di tengah keterbatasan data.
Analisis Teknis Emas

Harga emas saat ini bergerak di kisaran USD 4.200–4.150 per ons. Disarankan melakukan strategi buy di bawah dan sell di atas dalam kisaran tersebut, dengan stop loss sebesar USD 10–20.
Resistensi: USD 4.200 per ons
Support: USD 4.150 per ons
Peringatan Risiko: Pandangan, analisis, riset, harga, dan data di atas hanya bersifat komentar pasar umum dan tidak mencerminkan posisi resmi platform ini. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh atas keputusan investasinya. Harap bertransaksi dengan hati-hati.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
