简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Restrukturisasi Kekuasaan The Fed dan Babak Baru Kebijakan Tarif AS
Ikhtisar:Sinyal politik dan ekonomi Amerika Serikat kembali menjadi pusat perhatian pasar global. Presiden Donald Trump menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga akan menjadi “batu uji” utama dalam pemilihan Ket
Sinyal politik dan ekonomi Amerika Serikat kembali menjadi pusat perhatian pasar global. Presiden Donald Trump menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga akan menjadi “batu uji” utama dalam pemilihan Ketua The Federal Reserve yang baru. Ia juga memberi isyarat bahwa struktur tarif AS berpotensi disesuaikan untuk menekan harga sejumlah komoditas, dan cakupan produk yang akan dinaikkan atau diturunkan tarifnya bisa lebih luas dibandingkan sekadar kopi, daging sapi, dan pisang. Ini menjadi pertama kalinya pemerintah membuka kemungkinan ekspansi relaksasi tarif dalam skala lebih besar.
Pemerintahan Trump kini memasuki tahap final seleksi Ketua The Fed. Laporan media menyebutkan bahwa Kevin Hassett tetap berada pada posisi terdepan, sementara Trump dan Menteri Keuangan Bessent dijadwalkan bertemu dengan Warsh. Pemerintah bahkan mempertimbangkan masa jabatan yang lebih pendek bagi Hassett untuk meningkatkan fleksibilitas kebijakan. Hassett sendiri bersikap lebih dovish, menyatakan bahwa The Fed memiliki “ruang yang cukup” untuk memangkas suku bunga lebih dari 25 bps. Namun ia juga menegaskan, jika inflasi naik dari 2,5% menuju 4%, maka kondisi tidak lagi mendukung pemangkasan suku bunga. Ia menambahkan bahwa bila ia menjabat sebagai Ketua The Fed, independensi kebijakan akan tetap menjadi prinsip utama—dan Trump disebut percaya pada penilaiannya.
Perkembangan Data Ekonomi
Menjelang keputusan suku bunga, pasar tenaga kerja AS menunjukkan perbedaan struktural. Data ADP mencatat bahwa usaha kecil dan menengah mengakhiri empat minggu berturut-turut penurunan tenaga kerja, dengan rata-rata pertambahan 4.750 pekerjaan per minggu—mencerminkan perbaikan awal. Namun laporan JOLTS justru menunjukkan lonjakan lowongan pekerjaan ke level tertinggi lima bulan, sementara jumlah perekrutan turun lebih dari 4%, PHK meningkat menjadi 1,85 juta (tertinggi sejak awal 2023), dan tingkat quit rate jatuh ke level terendah lima tahun.
Kombinasi ini menunjukkan pasar tenaga kerja memang melambat, tetapi tidak selemah yang sempat diindikasikan oleh sebagian data alternatif. Sebagian besar ekonom menilai bahwa pasar tenaga kerja tidak lagi menjadi pendorong utama inflasi—memberi ruang bagi The Fed untuk tetap bersikap hati-hati.
Pasar Obligasi
Dalam lelang obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun senilai USD 39 miliar, permintaan terlihat kuat dengan porsi pembeli asing mencapai 70,2%—tertinggi dalam empat bulan. Bid-to-cover ratio juga naik ke 2,550. Meskipun demikian, penguatan hasil lelang tidak mendorong harga obligasi menguat. Sebaliknya, imbal hasil obligasi 10 tahun naik mendekati level tertinggi dua bulan setelah kenaikan tak terduga pada jumlah lowongan kerja JOLTS. Respons pasar ini menegaskan betapa rapuhnya keseimbangan kebijakan saat ini—dengan data ekonomi yang bergerak ke dua arah, The Fed kembali menghadapi dilema antara inflasi, tenaga kerja, dan suku bunga.
Pandangan ke Depan
Melihat dinamika politik dan ekonomi terbaru, arah kebijakan AS dalam beberapa bulan ke depan berpotensi menjadi variabel terbesar bagi pasar global. Baik pemilihan Ketua The Fed, ritme pemangkasan suku bunga, maupun penyesuaian tarif akan memengaruhi jalur inflasi, biaya pendanaan, dan arsitektur perdagangan global. Meski data tenaga kerja dan inflasi menunjukkan divergensi, keduanya mengarah pada fase penyesuaian ekonomi yang lebih halus dan lebih rentan. Dalam periode ketidakpastian ini, volatilitas aset kemungkinan tetap tinggi. Dalam jangka pendek, pasar akan dipimpin oleh sinyal kebijakan; namun dalam jangka menengah, fundamental ekonomi yang kuat tetap menjadi kunci arah tren utama.
Analisis Teknikal Emas

Menjelang data inflasi AS dan pertemuan FOMC pekan ini, harga emas bergerak dalam pola konsolidasi dan koreksi ringan. Harga terus berfluktuasi dalam kisaran 4.200–4.250, mencerminkan tarik-menarik kuat antara tekanan beli dan jual.
Harga emas menunjukkan pemulihan jangka pendek dan indikator MACD mendukung penguatan. Namun selama harga belum menembus 4.250 secara valid, pergerakan ini hanya dikategorikan sebagai rebound dan belum menjadi reversal penuh. Level 4.200 tetap menjadi area penentu yang harus dipertahankan.
Resistensi: USD 4.250 per troy ounce
Support: USD 4.200, USD 4.150 per troy ounce
Pernyataan Risiko
Seluruh pandangan, analisis, riset, harga, maupun informasi lain dalam laporan ini bersifat komentar pasar umum dan tidak mencerminkan posisi platform. Segala keputusan perdagangan menjadi tanggung jawab masing-masing investor. Harap bertransaksi dengan bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
