Negosiasi AS-Rusia Berakhir, Sentimen Aset Aman Masih Bertahan

Tinjauan Pasar

Meninjau pergerakan pekan lalu, data ekonomi yang dirilis Amerika Serikat menekan optimisme pasar, ditambah Presiden Donald Trump kembali mengancam untuk memberlakukan tarif tinggi, sehingga reli saham AS tertahan. Sektor semikonduktor menjadi yang paling tertekan, dengan indeks chip turun lebih dari 2%, menyeret S&P 500 dan Nasdaq kompak ditutup melemah.

Di pasar komoditas, emas sebagai aset safe haven mencatat penurunan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir, dengan kontrak berjangka anjlok lebih dari 3%—penurunan mingguan terbesar dalam tiga bulan. Menjelang pertemuan AS-Rusia, kehati-hatian investor meningkat. Harga minyak mentah AS sempat turun 2%, mendekati level terendah dua bulan, sekaligus mencatat penurunan dua pekan beruntun.

Sorotan Utama

Kepercayaan Konsumen Turun Tak Terduga

Laporan awal University of Michigan untuk Agustus yang dirilis Jumat menunjukkan indeks kepercayaan konsumen AS turun untuk pertama kalinya sejak April, melemah dari level tertinggi lima bulan. Ekspektasi inflasi jangka pendek maupun panjang meningkat, mencerminkan kekhawatiran berkelanjutan atas dampak tarif. Baik indeks keyakinan maupun indikator inflasi lebih lemah dari perkiraan ekonom dalam survei media.

Trump Akan Umumkan Tarif Semikonduktor dalam Dua Pekan

Saat dalam perjalanan ke Alaska untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat, Trump menyatakan akan mengumumkan tarif baru atas semikonduktor dalam dua pekan ke depan, dengan besaran tarif diperkirakan mencapai 200%–300%. Namun, detail tarif dan cakupannya belum jelas, sehingga menambah ketidakpastian bagi industri terkait dan investor. Kabar ini memicu kejatuhan saham chip di Wall Street, dengan Applied Materials anjlok lebih dari 13,7% intraday, sementara Indeks Semikonduktor Philadelphia sempat melemah lebih dari 1,9%.

Fokus Hari Ini (GMT+8)

22:00 WIB – Indeks Pasar Perumahan NAHB AS (Agustus)