简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Tiga Garis Besar: Hukum, Fiskal, dan Ekonomi AS Berpotongan – Pasar Memasuki Masa Vakum Kebijakan
Ikhtisar:Situasi politik dan ekonomi Amerika Serikat minggu ini mencapai titik balik penting. Mahkamah Agung resmi memulai sidang untuk menilai legalitas kebijakan tarif pemerintahan Trump, sementara penutupan
Situasi politik dan ekonomi Amerika Serikat minggu ini mencapai titik balik penting. Mahkamah Agung resmi memulai sidang untuk menilai legalitas kebijakan tarif pemerintahan Trump, sementara penutupan pemerintahan (government shutdown) telah berlangsung selama 36 hari, menjadikannya yang terpanjang dalam sejarah AS. Di tengah ketidakpastian kebijakan ini, data ketenagakerjaan dan sektor jasa menunjukkan ketahanan ekonomi, namun kekhawatiran inflasi kembali meningkat.
Hingga saat ini, penutupan pemerintahan telah mencapai hari ke-36, menjadikannya rekor terlama dalam sejarah AS. Dalam pidatonya, Trump mengakui bahwa penutupan ini berdampak negatif terhadap pasar saham, sektor penerbangan, dan program bantuan pangan SNAP (Supplemental Nutrition Assistance Program), tetapi tetap optimistis bahwa bursa saham AS “akan mencetak rekor baru.” Ia menyerukan Kongres untuk merevisi aturan “filibuster” guna mempercepat pengesahan anggaran dan segera membuka kembali pemerintahan. Namun demikian, sentimen pasar tetap rapuh. Analis Wall Street menilai bahwa penutupan jangka panjang menyebabkan kekosongan data pemerintah dan menurunnya konsumsi pegawai federal, yang menekan pertumbuhan ekonomi jangka pendek.
Laporan Bank of America (BofA) menyoroti bahwa kunci berakhirnya penutupan terletak pada dampak politik dari program SNAP, yang menyalurkan bantuan pangan kepada sekitar 42 juta warga AS (sekitar 12% populasi). Dengan terhentinya pendanaan, krisis sosial berpotensi meningkat dan memberi tekanan besar bagi kedua partai. Tekanan politik ini diyakini akan memaksa Demokrat dan Republik mempercepat negosiasi untuk mencegah gejolak sosial menjelang musim liburan Thanksgiving. Isu subsidi kesehatan dan meningkatnya mobilitas liburan turut menjadi faktor pendorong tercapainya kompromi.
Dari sisi ekonomi, laporan ketenagakerjaan ADP “Non-Farm” Oktober menunjukkan sektor swasta menambah 42 ribu pekerjaan, melampaui ekspektasi 30 ribu dan membalikkan penurunan 32 ribu di bulan sebelumnya — menandakan stabilisasi pasar tenaga kerja setelah dua bulan pelemahan. Sementara itu, ISM Services PMI naik menjadi 52,4, tertinggi dalam delapan bulan terakhir, juga melampaui perkiraan 50,8. Lonjakan pada indeks pesanan baru ke level tertinggi dalam setahun mencerminkan tanda-tanda pemulihan permintaan.
Namun, indeks harga input melonjak ke 70, tertinggi dalam tiga tahun, menunjukkan tekanan inflasi yang kembali muncul. Meskipun sub-indeks ketenagakerjaan masih sedikit berada di area kontraksi, data keseluruhan belum menunjukkan tanda-tanda resesi sistemik di ekonomi AS.
Saat ini, AS berada di persimpangan antara kebijakan hukum, fiskal, dan ekonomi. Putusan Mahkamah Agung atas kebijakan tarif Trump tidak hanya akan menentukan masa depan kebijakan perdagangan, tetapi juga menegaskan batas kekuasaan antara Presiden dan Kongres. Pada saat yang sama, perpanjangan penutupan pemerintahan dan terhentinya program SNAP memicu krisis sosial yang menekan kedua partai untuk segera mencapai kesepakatan.
Secara makro, data ketenagakerjaan dan sektor jasa masih menunjukkan ketahanan ekonomi, namun risiko inflasi yang meningkat dapat membatasi ruang Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Dalam beberapa minggu mendatang, kemampuan politik AS untuk keluar dari kebuntuan akan menjadi faktor penentu arah kepercayaan pasar dan arus modal. Jika pemerintahan dibuka kembali dan ketegangan hukum mereda, aset berisiko berpotensi rebound menjelang akhir tahun. Sebaliknya, jika kebuntuan berlanjut, volatilitas di obligasi AS, emas, dan dolar AS diperkirakan akan meningkat.
Analisis Teknis Emas

Harga emas saat ini bergerak dalam kisaran USD 4.000 – 3.950 per ons. Strategi yang disarankan adalah beli di harga rendah dan jual di harga tinggi dalam rentang ini, dengan stop loss USD 10–20.
Resisten: USD 4.000/ons
Support: USD 3.950/ons
Peringatan Risiko:
Pandangan, analisis, riset, harga, atau data lainnya di atas disajikan hanya sebagai komentar pasar umum dan tidak mewakili posisi resmi platform ini. Setiap pembaca bertanggung jawab atas keputusan investasinya sendiri. Harap berinvestasi dengan bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
