简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Eskalasi Kebijakan AS & Perebutan Jendela Restitusi Pajak oleh Korporasi
Ikhtisar:Politik Amerika Serikat, kebijakan tarif, regulasi kecerdasan buatan (AI), serta arah kebijakan moneter memasuki minggu yang sarat dengan sinyal kebijakan penting. Presiden Trump tidak hanya mengisyar
Politik Amerika Serikat, kebijakan tarif, regulasi kecerdasan buatan (AI), serta arah kebijakan moneter memasuki minggu yang sarat dengan sinyal kebijakan penting. Presiden Trump tidak hanya mengisyaratkan bahwa Mahkamah Agung mungkin membatalkan kebijakan tarif pemerintahannya, tetapi juga menegaskan bahwa “Rencana B” telah dipersiapkan. Pada saat yang sama, sejumlah perusahaan besar AS berlomba mengajukan gugatan sebelum tenggat waktu, demi memperebutkan potensi restitusi pajak yang diperkirakan dapat melebihi 100 miliar dolar AS. Selain itu, pemerintah Trump berencana menggunakan perintah eksekutif untuk menyeragamkan regulasi AI secara nasional, sembari kembali menegaskan bahwa inflasi sudah berada dalam kendali. Sementara itu, Kevin Hassett—yang sering dijuluki sebagai “Ketua The Fed bayangan”—memberikan pandangan baru terkait arah suku bunga dan prospek ekonomi, sehingga pasar semakin sensitif terhadap sinyal kebijakan berikutnya.
Trump dalam unggahan terbaru di media sosial tampak mengisyaratkan bahwa Mahkamah Agung kemungkinan akan menggagalkan kebijakan “tarif resiprokal”, namun ia menegaskan bahwa timnya telah menyiapkan jalur hukum alternatif untuk mempertahankan struktur tarif. Pernyataan ini kembali meningkatkan ketidakpastian prospek kebijakan tarif di pasar.
Bersamaan dengan itu, demi mengamankan potensi restitusi yang nilainya diperkirakan melampaui USD 100 miliar, banyak perusahaan besar—termasuk Costco—telah mengajukan gugatan secara serentak menjelang tenggat “pembersihan tarif”. Namun, pakar hukum memperkirakan bahwa meskipun pengadilan menyatakan tarif tersebut ilegal, Mahkamah Agung hampir pasti tidak akan mewajibkan pemerintah mengembalikan seluruh tarif yang telah dipungut. Bahkan pejabat pemerintah AS secara tegas menyatakan bahwa “restitusi tidak akan terjadi”, menunjukkan sikap keras pemerintah federal. Kondisi ini menciptakan ketegangan tiga arah antara korporasi, lembaga peradilan, dan eksekutif.
Pemerintah Trump juga berencana menandatangani perintah eksekutif terkait kecerdasan buatan minggu ini, dengan tujuan menetapkan regulasi AI yang seragam secara nasional. Inti kebijakan ini adalah membatasi otoritas negara bagian dalam membuat aturan AI sendiri, demi menghindari perbedaan standar yang menimbulkan beban kepatuhan tinggi bagi perusahaan.
Trump menegaskan: “Jika ingin tetap memimpin di sektor AI, kita harus memiliki satu buku peraturan yang sama.” Ia mengkritik keras sistem saat ini, di mana perusahaan harus memperoleh persetujuan di 50 negara bagian setiap kali mereka memperluas operasi. Kebijakan baru ini dipandang sebagai upaya pemerintah federal untuk merebut kembali kendali atas arah perkembangan AI dan menghindari risiko fragmentasi regulasi dalam persaingan global.
Dalam isu ekonomi, Trump kembali menekankan bahwa pemerintahannya telah “menyelesaikan masalah inflasi AS secara efektif” dan memperkirakan inflasi akan “turun sedikit lebih jauh”. Ia menolak kemungkinan terjadinya deflasi dan menyebut tekanan ekonomi saat ini sebagai “warisan dari pemerintahan sebelumnya”, bukan akibat dari kebijakan pemerintahannya. Meski demikian, pasar tetap berhati-hati terhadap penilaian inflasi dan arah kebijakan suku bunga.
Secara keseluruhan, dari kasus tarif hingga regulasi AI, serta narasi inflasi dan proyeksi suku bunga, AS sedang berada pada fase perubahan kebijakan yang padat:
Kasus tarif: menghadapi uji hukum, namun pemerintah menyiapkan jalur penyeimbang.
Aksi korporasi: perusahaan besar berebut mengamankan potensi restitusi pajak.
Regulasi AI: arah konsolidasi federal semakin jelas.
Kebijakan ekonomi: narasi inflasi dan lintasan suku bunga masih dipenuhi ketidakpastian.
Pasar keuangan: sangat responsif terhadap komentar Hassett dan arah kebijakan pemerintah.
Interaksi berbagai faktor ini berpotensi meningkatkan volatilitas kebijakan dan pasar dalam beberapa bulan ke depan.
Analisis Teknis Emas

Struktur H1 memperlihatkan bahwa emas naik menuju 4250 sebelum mengalami pembalikan cepat, membentuk pola klasik false breakout + long upper shadow. Sentimen pasar berubah dari bullish menjadi bearish, dan harga menembus zona support di sekitar area moving average, sehingga memperlihatkan pelemahan yang lebih jelas.
Rebound gagal menembus 4200 → bias tetap bearish
Breakdown valid di bawah 4150 → membuka ruang bearish lanjutan
Jika harga kembali di atas 4200 → potensi konsolidasi, namun resistance 4250 tetap harus diperhatikan
Resistance: 4250 USD/troy ounce
Support: 4200, 4150 USD/troy ounce
Peringatan Risiko
Analisis, pandangan pasar, harga, serta materi terkait di atas merupakan komentar pasar umum dan bukan merupakan saran investasi. Setiap pembaca wajib menanggung seluruh risiko transaksi masing-masing. Harap berinvestasi dengan bijaksana.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
